5 Jun 2011

ANTARA RINDU DAH KEHILANGAN

Rindu? ya..sebuah kata yang siapapun akan tahu makna dari rindu. seperti yang aku rasakan saat ini. tiba2 aku sangat rindu akan sosok seseorang yang selama ini sangat aku kenal dan sangat mengenal siapa aku. ya aku rindu padamu " AYAH ", setelah kepergianmu beberapa bulan yang lalu, aku seakan hilang pegangan hidup, aku masih merasa bahwa aku belum sempat memberi kebahagian dan membalas segalanya yang telah engkau berikan kepada anak2mu.. justru aku sering membuatmu kesusahan... ya kesusahan. aku ingat sekali semasa pertama kali aku berjumpa denganmu setelah sekian tahun aku, ibu dan adik,di tinggalkan olehmu merantau kenegeri orang hanya demi membahagiakan kami. mungkin disaat itu aku masih cukup kecil dan tak mengerti akan kepergianmu. namun ibu selalu mengatakan kepadaku, ade,,, ayhmu pergi mencari rezeki agar ade bisa membeli baju baru buat ade,,.. jadi ade harus doakan agar ayah dalam keadaan baik2 saja dan pulang dengan membawa uang yang banyak sekali buat ade,,,, ya disaat itu aku hanya bisa berdoa kepada sang pencipta, agar ayahku diberikan kesehatan dan pulang dengan selamat.... hari berganti hari, bulan pun sudah berganti tahun,, namun aku dikala itu masih menantikanmu ayah, namun engkau tak kunjung datang dan membawakan sebuah baju baru untukku,,, harapan ku dikala itu tak pernah pupus meski sudah bertahun2 lamanya engkau pergi. aku masih ingat takkala itu ibu menyuruhkumenuliskan sebuah surat dan disitu ditujukan kepada kakanda, aku bertannya kakanda ini siapa bu... ibu menjawab sambil tersenyum kecil, ade tulis saja, nanti ibu kasih tahu apa yang ade harus tulis,,, dan aku pun tak melanjutkan pertanyaanku kepada ibu. kemudian  keluarlah kata demi kata dari mulut ibuku,,
" assalamu'alaikum kakanda, bagaimana kabar kakanda disana, semoga baik2 saja. dan kabar dinda disini juga masih dalam keadaan baik2 saja kakanda.  itulah sepenggal kata2 pembuka dalam surat yang ibu katakan buat ayah. dan disaat itu aku hanya menuliskan apa yang aku bisa tulis tanpa tahu makna dari isi surat tersebut, tapi aku masih ingat akan satu kata yang tak pernah aku lupakan, kami rindu padamu kakanda, kapan kakanda pulang anak sudah rindu ". disaat itu ibu meneteskan air mata, aku hanya diam dan tak mampu bertanya pada ibu... suratpun telah selesai ditulis tiba2 ibu mengambil sebuah amplok putih, kemudian memasukkan isi surat yang telah ditulis dan mengatakan kepadaku, nanti ade antar kerumah acik ijah, bilang ada titipin dari mama buat ayah.... nah ini upah buat ade yang sudah membantu menuliskan surat buat ibu dan sekalian antar surat tersebut ya.. sambil memberikan uang sebesar 25 rupiah, kemudian aku pun mengantarkan surat tersebut.... ya sebuah memory semasa aku kecil yang masih tersimpan walau tak semuanya bisa aku ingat... 

sekian lama berlalu aku pun tak mendengar akan kabarmu ayah, mungkin aku sudah bosan menanyakan ini kepada ibu. dan ibu pun sudah tak tahu lagi harus memberikan jawaban apa kepadaku. tiba2 saja kami kedatangan tamu dari jauh, dan diapun mengabarkan kepada kami bahwa ayahku sudah tiada, jujur saja disaat itu aku sedikit pun tak sedih mendengar berita yang disampaikan kepada ku. apakah mungkin karna sosok ayh itu tak pernah ada bagiku setelah di tinggalkan sekian lama. yang membuatku tak bersedih dan bahkan aku cuek2 saja akan berita tersebut... huh... aku memang tak mengerti dengan apa yang telah terjadi. dan akhirnya akupun telah berubah status menjadi anak yatim dikala itu. dan kehidupan kami pun berubah, karna ibu begitu sedih akan berita kematian ayah. ekonomi kami pun makin menurun. dan kami pun menjual rumah satu2 dan beralih tinggal di rumah yang cukup kecil, dimana disitu tempat kami memasak dan disekitar situ pula tempat kami tidur.... tapi ibu selalu mengatakan kepadaku agar aku selalu bersyukur kepada-Nya jagn pernah mengeluh. sangking susahnya kehidupan kami, makan pun kami hanya berkuahkan air putih, garam dan sebiji bawang merah,,, ya itulah susahnya kehidupan ku, namun ibu sudah mengatakan kepadaku agar aku harus tetap bersyukur. banyak hal yang telah aku alami bersama ibu kakak, dan adik2ku. dari menanam padi, berjualan roti, jagung rebus dan banyak lagi yang kami lakukan demi hanya menaikan taraf hidup... ya sekali lagi ini adalah ujian dari yang maha kuasa, namu sosok ibu tetap tegar menghadapi segala bentuk ujian. ya aku anggap iya sosok wanita yang cukup kuat...

hari pun berlalu, tiba2 kami mendengar kedatang seorang saudara dari batam dimana tempatku menetap saat ini. dan iya mnegabarkan berita bahwa sosok ayah yang sebelumnya aku anggap sudah tiada, masih hidup dan sekarang menetap di pulau batam. dan kedatangannya rupanya di perintahkan oleh ayah untuk menjemput kami datang kepulau batam. dan ibu bertanya kepada saudarku itu, kamu yakin kalau abang ( atau panggilan untuk ayahku ) masih hidup? iya kak abang masih hidup. dan aku disuruh menjemput kakak dan ade2. kemudian ibu bertanya lagi, kenapa tidak abng saja yang menjemput. abang malu kak sama kakak dan ade2 karna sekian lama tak memberi kabar, saat itu saudaraku pun sempat bercerita kepada kami ya... aku hanya mendengarkan saja.... menurut cerita saudaraku, ayah ku sudah sempat datang ingin menjemput kami namun disaat hari ayahku menjemput ibuku, di hari itupula ibuku sedang melangsungkan pernikahan ke 2 setelah dilamar oleh seseorang dari kampung seberang... karna ibu menganggap ayh sudah tiada dan tiba2 ada yang melamar, ya ibu langsung setuju setelah sepakat dengan anak2. bagi ku ibu tidak salah... namun ayh kecewa kepada ibu dan di hari yang sama ayh kembali menuju pulang kepulau batam. setahun sudah berlalu dan  ibu mengalami perceraian dengan lelaki yang baru menikahinya, dan ibu pun memutuskan untuk tidak menikah lagi meski banyak yang mengajukan diri alias melamar, dan terdengar kabar ayh pun menikah lagi di batam, mungkin karna sakit hati dengan ibu karna dihianati cintanya.... 

tak lama kemudian ayah pun mendengar kabar jika ibu telah bercerai.oleh karena itu ayh kembali menjalankan niatnya yang sempat terhenti. ayh mengatakan aku ingin anak2ku senang sebagaimana aku senang sekarang ini. dan akhirnya kami pun berangkat menuju yang namanya pulau batam. aku pun bahagia sekali karna sekian lama berpisah akhirnya aku bertemu dengan sosok ayah yang aku tunggu selama ini. kami pun di sambut dan di bawa kesebuah kampung yang ada di wilayah batam, pertama kali aku bertatap wajah dengan ayah dan memeluknya. memang asing bagiku namun aku lega akhirnya kami bisa berkumpul. dan disaat itu ayh dalam proses perceraian dengan istri keduanya dan dari istri keduanya di karuniai seoarang putri, dan sampai saat ini masih dirawat oleh ibu yang tak pernah menganggap dia orang lain namun sebagai anaknya sendiri meski bukan terlahir dari rahimnya. dan akhirnya ibu dan ayah bersatu kembali meski akhirnya beberapa bulan yang lalu ayah meninggal ibu dan aku untuk selama2nya... banyak kenangan yang tak dapat aku curahkan di tulisan ini, aku hanya ingin berbagi cerita dan ingin meluahkan kerinduan yang aku tak tahu kemana aku harus berbagi, tapi yang pasti aku telah berusaha yang terbaik di akhir hayat ayah, terima kasih Tuhan karna engaku memberikan kesempatan untuk mengurus ayah di masa iya keritis,,, meski tak sepadan dengan apa yang telah iya berikan kepadaku... ya allah lapangkan Kubur ayah ku.... berikan tempat yang layak disisi - Mu... amin....

bjb 050611

No comments:

Post a Comment